2.9.11

Karena aku, selalu menunggu.


Bahkan dalam tiap amarah, dalam tiap isak tangis, dan dalam hati yang coba membenci, aku selalu menunggumu. 
Dalam langkah kakiku yang beranjak pergi, sesungguhnya aku selalu mencoba untuk memperlambatnya, berharap kamu mengejar dan dapat menyusulku.
Dalam berjuta kesempatan yang telah kau siakan, sesungguhnya aku selalu menunggu, berharap kau memohon satu kesempatan lagi.
Lagi dan lagi.
Aku menunggu, siapa tahu, kamu memanfaatkan kesempatan terakhir itu.
Siapa tahu kamu akan penuhi setiap titik janji-janji itu.
Meski susah untuk percaya, orang-orang pun mendorongku agar berlalu saja meninggalkanmu.
Meski kakiku melangkah, mulutku terkatup, telingaku tertutup tak mau mendengar penjelasan apa-apa lagi.
Tapi disitu hatiku selalu tertinggal.
Ya, ia setia kepadamu. Ia percaya, suatu saat, kau akan meraihnya, memeluknya seperti dulu. 

 



Gilak, galau amat yak gue -________-

6 comments:

Drop some words :)